• MA MATHOLIUL ULUM BANJARAGUNG
  • Berilmu, Terampil, dan Berakhlakul Karimah

Filosofi “Ketupat” dan “Lepet”

Mamuba.sch.id – Lebaran atau Idulfitri identik dengan makanan ketupat atau kupat. Di lingkungan Jepara umumnya makanan ini akan disajikan pada hari kedelapan Syawal.

Konon, makanan ini diciptakan oleh Sunan Kalijaga yang memiliki makna yang filosofis. Ketupat atau kupat memiliki, merupakan kependekan dari kalimat ngaku lepat (Jawa) yang artinya mengakui kesalahan.

Tindakan ngaku lepat biasanya ditandai dengan tradisi sungkeman yang dilakukan oleh orang Jawa. Sungkeman mengajarkan pentingnya menghormati orang tua dengan bersikap rendah hati, memohon keikhlasan dan ampunan.

Baca juga: Penutupan Program Ramadan, IPNU-IPPNU Mamuba Gelar Buka Bersama

Makna yang lain, kupat juga berasal dari kata Laku papat yang artinya 4 tindakan. Keempat tindakan tersebut diantaranya :

Lebaran;  Lebar, sudah, usai, atau selesai. Menandakan berakhirnya waktu puasa.

Kegiatan makan ketupat bersama di masyarakat. Dilakukan setelah doa bersama (dok.ist).

Luberan; Melebar atau melimpah. Maksudnya adalah ajakan bersedekah yang ditujukan kepada fakir dan miskin yang ditandai dengan mengeluarkan zakat fitrah.

Leburan; Lebur atau sudah habis. Maksudnya adalah dosa dan kesalahan akan melebur habis setelah hari raya, hal ini dikarenakan umat Islam diajarkan untuk saling memaafkan satu sama lain.

Laburan;  Berasal dari kata ‘labur’ atau kapur yang biasa digunakan untuk menjernihkan air maupun pemutih dinding. Maksudnya adalah supaya manusia selalu menjaga kesucian baik lahir maupun batin.

Makna “Lepet”

Kurang pas rasanya kalau kita membahas ketupat, akan tetapi tidak dengan pasangannya. Siapa lagi kalau bukan makanan yanag bernama Lepet. Makanan yang berasal dari beras ketan yang di bungkus dengan janur kelapa memiliki makna filosofi yang bertautan dengan kupat. Lalu, apa makna filosofinya?

Kenapa kupat selalu dibungkus dengan janur? Hal itu dikarena janur berasal dari kata Arab Ja’an-nur yang artinya telah datang cahaya. Bentuk fisik kupat yang segi empat ibarat hati manusia.

Ketika seseorang mengakui kesalahannya, hatinya akan seperti kupat yang dibelah. Pasti isinya putih bersih. Hati yang tanpa adanya rasa iri dan dengki. Kenapa bisa begitu? dikarenakan hatinya sudah dibungkus dengan cahaya (Nur).

Lepet merupakan kependekan dari kata “silep kang rapet” atau menutup dengan rapat. Setelah ngaku lepat, lalu meminta maaf dan menutup kesalahan yang sudah dimaafkan. Artinya, jangan sampai di ulangi lagi kesalahan yang sama, supaya persaudaraan semakin erat seperti lengketnya ketan dalam lepet.

 penulis: md

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
OSKANU III Digelar September Ini, Tiga Siswa Mamuba Siap Berkompetisi

Semarang - Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) Jawa Tengah kembali menggelar Olimpiade Sains dan Ke-NU-an (OSKANU) ke-3. Tiga siswa Madrasah Aliyah Ma

06/09/2024 21:54 - Oleh Administrator - Dilihat 157 kali
Sedekah Bumi Desa Banjaragung ke-22 Tahun, Karnaval Budaya Banyak Dinanti

Banjaragung – Bulan September ini ada sebuah peringatan bersama bagi seluruh masyarakat Desa Banjaragung, Bangsri, Jepara. Peringatan hari jadi desa menjadi tonggak penting perjal

02/09/2024 15:13 - Oleh Administrator - Dilihat 59 kali
Ada yang Menarik dalam Khitobah di Mamuba, Apakah Itu?

mamuba.sch.id – Setiap hari Sabtu, ada kegiatan inovatif yang dilaksanakan di Madrasah Aliyah Matholiul Ulum Banjaragung (Mamuba). Khitobah adalah salah satu diantaranya. Di peng

31/08/2024 17:29 - Oleh Administrator - Dilihat 50 kali
Kemenag RI Gelar Kompetisi Inisiator Muda Moderasi Beragama, Tertarik?

Mamuba.sch.id – Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) melalui Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah menggagas Inisiator Muda Moderas

30/08/2024 19:39 - Oleh Administrator - Dilihat 46 kali
PTS Gasal Segera Dilaksanakan, Yuuk Persiapkan Diri…!!!

Mamuba.sch.id – Penilaian Tengah Semester (PTS) Gasal Tahun Ajaran 2024/2025 digelar sebentar lagi. Sesuai dengan surat edaran, ujian akan mulai dilaksanakan Senin (9/9) mendatang

27/08/2024 22:30 - Oleh Administrator - Dilihat 74 kali
ANBK 2024: Langkah untuk Menciptakan Mutu Lembaga

Mamuba.sch.id – Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) diselenggarakan belum lama ini. Sebanyak 50 siswa dari kelas XI Madrasah Aliyah Matholiul Ulum Banjaragung (Mamuba) sukse

25/08/2024 22:04 - Oleh Administrator - Dilihat 71 kali
Karnaval Budaya Yatimu Banjaragung Tampilkan Potensi Para Siswa

Banjaragung – Karnaval dalam rangka peringatan dirgahayu Republik Indonesia ke-79 dilaksanakan oleh Yayasan Tarbiyatul Islam Matholiul Ulum (Yatimu) Banjaragung. Seluruh potensi s

25/08/2024 15:38 - Oleh Administrator - Dilihat 90 kali
Peringatan Hari Pramuka Ke-63 Tahun, Inilah Kisah Awal Kelahirannya

Mamuba.sch.id – Hari Pramuka diperingati setiap tanggal 14 Agustus. Tahun ini peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Pramuka ke-63. Tema tahun ini adalah Pramuka Berjiwa Pancasila Menj

13/08/2024 21:55 - Oleh Administrator - Dilihat 58 kali
Gebyar Peringatan HUT RI Ke-79 di Mamuba, Inilah Daftar Kegiatannya

Mamuba.sch.id – Menjelang puncak hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, ada sejumlah kegiatan menarik yang dilaksanakan di Madrasah Aliyah Matholiul Ulum Banjaragung (Mamuba).

13/08/2024 06:30 - Oleh Administrator - Dilihat 94 kali
Jelang Hari Kemerdekaan, Siswa Mamuba Belajar Sejarah Perjalanan Bangsa

Mamuba.sch.id – Mata Pelajaran Sejarah mengajarkan banyak peristiwa perjalanan bangsa Indonesia. Menjelang peringatan 17 Agustus, sebagian besar pembelajaran sejarah di Madrasah A

11/08/2024 07:18 - Oleh Administrator - Dilihat 72 kali